Senin, 10 April 2023

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.2

 

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 2.2 Tentang Pembelajaran Sosial-Emosional

Niasari Vebriani, S.Pd.SD, M.Pd- CGP Angkatan 7 Kab Kudus

 

Melakukan refleksi dan menuliskannya dalam Jurnal merupakan suatu kebutuhan bagi kami, para Calon Guru Penggerak (CGP), setiap selesai mempelajari satu modul agar dapat mengukur sejauh mana pemahaman kami terhadap modul tersebut. Pada Jurnal Refleksi Modul 2.2, yaitu tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE), saya menggunakan model Gaya Round Robin untuk memperkaya pengalaman dalam menulis. Pada refleksi di modul-modul sebelumnya, saya telah menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future).

Tanggal 23 Februari 2023 adalah waktu kita untuk berselancar di Modul 2.2 Pembeljaran Sosial Emosional (PSE), yaitu mengenai hubungan kompetensi sosial dan emosional dengan peran saya sebagai pendidik dan dengan pembelajaran murid. Pada pembelajaran ini saya menguasai di antaranya definisi pembelajaran sosial dan emosional, kompetensi sosial dan emosional, kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional serta implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah.

Pembahasan ini sejalan dengan peran pendidik yang disampaikan Ki Hajar Dewantara  yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat  dapat mencapai keselamatan dan  kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Pemikiran tersebut mengingatkan bahwa tugas seorang guru adalah menumbuhkan motivasi mereka agar mereka dapat membangun perhatian yang berkualitas pada materi dengan merancang  pengalaman belajar yang mengundang dan bermakna.

Kesadaran  akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian para pakar pendidikan sejak lama. Kesadaran ini berawal dari teori kecerdasan Emosi Daniel Goleman, dikembangkanlah CASEL (Collaborative for Academic, Socual and Emotional  Learning) pada tahun 1995 sebagai konsep Pembelajaran Sosial Emosional (PSE). Konsep PSE berdasarkan kerangka CASEL tersebut dikembangkan  Daniel Goleman bersama sekelompok pendidik, peneliti, dan pendamping anak.

 

Dengan mencermati diagram diatas kita semakin memahami pentingnya  PSE dalam peningkatan kompetensi sosial dan emosional. Terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif, peningkatan sikap positif  dan toleransi siswa terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah. PSE memberikan kekuatan bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka diluar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (Well-Being) secara optimal. Kerangka pembelajaran Sosial-Emosional berbasis kesadaran penuh dalam mewujudkan  kesejahteraan psikologis (well-being) yang diadaptasi  dari pramida K-For-Catanese (dalam Hawkins 2017). Penerapan PSE berbasis kesadaran penuh secara terhubung, terkoordinasi,aktif,fokus, dan eksplisit dapat mendukung terwujudnya well-being ekosistem sekolah.

Praktek kesadaran penuh pada prinsipnya merupakan segala aktivitas yang dilakukan secara sadar. Apapun bentuk aktivitasnya yang ditekankan adalah perhatian yang diberikan saat melakukan aktifitas tersebut. Praktik kesadaran penuh yang paling sederhana adalah melatih dan menyadari napas, salah satunya adalah Teknik STOP. Teknik ini dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa membutuhkan peralatan.

Noble dan McGrath (2016) menyebutkan bahwa Well-being murid yang optimal adalah kesadaran emosinal yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan sikap dan suasana hati yang secara umum positif dengan sesama murid, guru, resiliensi, optimalisasi diri dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar mereka di sekolah.

PSE adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat:

1.     Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran Penuh)

2.     Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri)

3.     Merasakan dan menunjukkan empati kepda orang lain ( Kesadaran sosial)

4.     Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (Ketrampilan berelasi)

5.     Membuat keputusan yang bertanggungjawab (pengambilan keputusan yang bertanggungjawab)

Adapun implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah dapat diberikan melalui :

1.     pengajaran eksplisit

2.     integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik

3.     menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah

4.     penguatan kompetensi sosial dan emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di sekolah

Sedangkan 5 kompetensi sosial dan emosional yang harus dikuasai, baik oleh PTK maupun murid adalah :

1.     kesadaran diri

2.     manajemen diri

3.     kesadaran sosial

4.     keterampilan berelasi

5.     pengambilan keputusan yang bertanggung jawab

Saya merasa bisa menguasai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional ini karena saya dan teman-teman CGP memulai perjalanan di modul ini dengan melakukan refleksi pengalaman kami masing-masing terkait kompetensi sosial dan emosional. Dilanjutkan dengan mengeksplor konsep pada tanggal 24 dan 27 Februari 2023, di mana CGP mempelajari konsep pembelajaran sosial dan emosional dengan kerangka kerja CASEL dan implementasinya.

Pada tanggal 28 Februari 2023 diberikan waktu untuk berdiskusi dalam kelompok Tanggal  01 Maret 2023, CGP dan mempresentasikannya dalam Ruang Kolaborasi Sesi 1 . Di tahap ini, CGP berdiskusi tentang contoh ide penerapan 5 kompetensi sosial dan emosional bagi murid dan rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, kami  membahas tingkat SD.  Diskusi berlangsung seru dan mengasikkan. Masing-masing CGP mengutarakan ide-ide yang bisa diterapkan di kelas dan sekolah hingga tanpa terasa waktu yang diberikan oleh fasilitator, Ibu Yusti Marleani, terasa kurang. Akhirnya saya dan teman-teman melanjutkan diskusi di luar Ruang Kolaborasi. Hal inilah yang membuat pemahaman saya terhadap pembelajaran sosial dan emosional.

Setelah mendapat penguatan dari sesama CGP dan fasilitator di Ruang Kolaborasi, tugas selanjutnya adalah mendemonstrasikan pemahaman pada tanggal 02-03 Maret 2023 dalam bentuk Demonstrasi Kontekstual tentang penerapan kompetensi sosial dan emosional (KSE) dalam pembelajaran melalui 4 indikator. Saya mendapat tugas membuat RPP/modul ajar dengan memasukkan minimal 2 KSE yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran. Untuk memenuhi tugas ini saya mengunggah RPP  kelas IV semester 2, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.

Penguatan materi kembali saya dapatkan dalam sesi Elaborasi Pemahaman yang diberikan oleh instruktur pada tangga 06-07 Maret 2023. Dalam kegiatan ini CGP dapat menumbuh kembangkan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan komunitas.

Dilanjutkan dengan membuat koneksi antar materi agar CGP dapat mengungkapkan pengalaman dan pemahaman sebelum dan sesudah mempelajari modul 2.2, serta mengaitkannya dengan materi yang terdapat dalam modul-modul sebelumnya, selanjutnya ditutup dengan aksi Nyata dari materi PSE.

 

Terima kasih

Salam dan bahagia

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

  JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM BERDAMPAK POSITIF       1.Facts (Peristiwa)              Kegiatan i...