Minggu, 22 Desember 2019

Ini Program 100 Hari Mendikbud Nadiem di Kementerian Pendidikan



Sera terima jabatan dari Mendikbud terdahulu Muhadjir Effendy ke Mendikbud Kabinet Indonesia Maju Nadiem Makarim di Gedung Kemendikbud, Jakarta (23/10/2019).




Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim menyampaikan akan banyak belajar dan menyerap aspirasi dari berbagai pihak, terkait penunjukan dirinya oleh Presiden Joko Widodo. "Saya tidak ada rencana 100 hari. Rencana saya 100 hari adalah untuk duduk dan mendengar. Berbicara dengan pakar-pakar di depan saya ini yang telah bertahun-tahun berdampak pada kualitas pendidikan Indonesia. Saya ingin belajar dari mereka," ujar Nadiem Makarim dalam sambutan di acara Serah Terima Jabatan di Gedung Kemendikbud, Jakarta (23/10/2019). Nadiem menyampaikan, "Selama 100 hari pertama saya akan mengerjakan apa aspirasi saya untuk semua anak Indonesia yaitu belajar." "Jadi saya di sini bukan menjadi guru, saya untuk menjadi murid. Saya mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya," lanjutnya. Baca juga: Nadiem Makarim: Saya Satu-satunya Milenial di Kabinet Nadiem menyampaikan meski demikian dirinya adalah pribadi yang cepat untuk belajar. "Mohon satu hal kepada para dirjen, mohon sabar dengan saya walau saya bukan dari latar belakang pendidikan tapi saya murid yang cepat baik. Saya belajar cepat," ujarnya.

Gotong Royong
Prinsip gotong royong Dalam kesempatan sama, Mendikbud Nadiem juga menyampaikan prinsip gotong-royong dan kolaborasi akan menjadi kata kunci yang akan banyak mewarnai kementerian dipimpinnya. Ia menyampaikan, "Gotong royong adalah satu asas, satu value yang akan saya bawa ke dalam semua aktivitas dan interaksi kita. Baik di level kementerian, baik dengan menteri-menteri lain, baik dengan guru dan kepala sekolah dan pemerintah." "Kata gotong royong ini akan menjadi kata kunci di perjalanan kita bersama," tegasnya.  "Kita nggak bisa lakukan ini sendiri. Semua; pemerintah daerah, pemerintah pusat, guru, organisasi masyarakat,orangtua dan murid. Semua harus terlibat, semua harus gotong-royong untuk menciptakan kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Menteri Nadiem kepada para jurnalis. Nadiem meyakini pendidikan dan generasi muda menjadi cara paling efektif mentrasformasi suatu negara. "Tanpa perubahan mindset, tanpa merubah generasi selanjutnya, Indonesia tidak akan maju di panggung dunia. Semua masalah itu bisa dipecahkan dengan meningkatkan kualitas orang muda kita," ujarnya. 

Pendidikan
Fokus utama pendidikan  Menjawab pertanyaan media soal tantangan dunia pendidikan Indonesia saat ini, Nadiem melihat skala atau ukuran pendidikan menjadi tantangan besar. "Kita memiliki sistem pendidikan 4 terbesar di dunia. Tiga ratus ribu sekolah itu luar biasa. Jumlah muridnya, jumlah gurunya, jumlah pemerintah daerahnya. Tantangan utama adalah skalanya, size-nya," ujar Nadiem. Lalu apakah sesuai ekspektasi masyarakat bahwa Nadiem nantinya akan membawa teknologi dalam dunia pendidikan di Indonesia, ia menjawab, "Sudah pasti peran teknologi akan ada di situ (pendidikan). Dalam bentuk apanya belum tahu," jawab Nadiem. Menurutnya langkah awal yang harus dilakukan bukan dengan aksi tapi mulai dengan belajar dulu dari para stake holder yang ada.  "Step pertama jangan selalu memberikan solusi. Step pertama harus menjadi murid yang baik, belaar dulu, kondisi lapangan seperti apa. Dari situlah kita baru menemukan solusi-solusi baik teknologi mapun non-teknologi yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Nadiem. Karakter dan relevansi pendidikan Sera terima jabatan dari Mendikbud terdahulu Muhadjir Effendy ke Mendikbud Kabinet Indonesia Maju Nadiem Makarim di Gedung Kemendikbud, Jakarta (23/10/2019
Nadiem kemudian menyampaikan, "Yang sudah jelas ada beberapa prinsip yang ingin kita capai. Kita ingin memfokuskan pada manusia yang keluar dalam sistem pendidikan kita harus seperti apa." "Yang pertama, harus berkarakter. Sistem pendidikan berdasarkan kompetensi bukan hanya informasi saja namun berdasarkan kompetensi, skill. Kedua, kemudian juga harus ada relevansi," jelasnya. "Selalu Pak Presiden menekankan link and match antar industri dan juga institusi pendidikan. Relevansi dari skil-skil yang kita pelajari itu harus relevan," tutup Nadiem. 

Baca juga Gebrakan Kemendikbud yang baru

Kamis, 05 Desember 2019

Terong Penyet Sambel Lamongan

Terong Penyet dengan Sambel Lamongan

Terong penyet dengan sambel lamongan

Memasak Terong Penyet dengan Sambel Lamongan

Masak apa hari ini teman-teman? …. Kali ini saya ingin share masakan yang sederhana, cepat, dan mudah disiapkan, tapi dijamin banyak yang suka, yaitu Terong Penyet dengan Sambel Lamongan. Ini memang bukan masakan baru, tetapi masih banyak saja penggemarnya.
Kombinasi antara terong dengan sambal sepertinya memang selalu menarik. Biasanya masakan terong yang di masak balado atau terong yang hanya ditumis dengan cabai hijau dan teri medan saja sudah sukses menghabiskan banyak nasi dan membuat keringat bercucuran, hihi ..
Jadi mungkin sebaiknya terong dengan sambel ini disajikan malam hari saja. Soalnya setelah masuk banyak nasi kita cenderung mengantuk. Kalau disajikan siang tentu mengganggu jam kerja, kalau malam hari, sehabis rapi-rapi bisa langsung tidur, hihi
Terong memang sayuran yang mudah diolah menjadi berbagai macam makanan enak. Sayuran buah ini juga banyak manfaatnya bagi kesehatan, karena mengandung serat, vitamin dan mineral yang menyehatkan.
Membuat terong penyet sangat mudah, terongnya hanya perlu digoreng saja, lalu disajikan dengan uleg-an sambel.  Untuk teman-teman yang ingin diet, terongnya sebaiknya jangan digoreng tetapi dipanggang saja di wajan teflon dengan sedikit minyak goreng. Wajan teflonnya ditutup rapat supaya terong cepat matang.
Dengan begitu kadar lemaknya tentu tidak sebanyak kalau digoreng seperti biasa. Cara ini bisa membantu sedikit memangkas lemak dalam masakan, dan menurunkan kalori menu makanan.
Terong bisa saja dipenyet dengan sambel terasi biasa. Tetapi kali ini, supaya sedikit beda, sambelnya menggunakan sambel lamongan. Cabainya silakan ditambah sendiri kalau kurang pedas yaa …. Terong penyet ini cocok juga disajikan bersama ayam goreng, tahu dan tempe goreng, serta nasi uduk.

Resep Terong Penyet Sambel Lamongan:

Bahan:
  • 3 buah terong, masing-masing dipotong dua lalu direndam dalam air dengan sedikit garam
  • Minyak goreng secukupnya
  • 7 buah cabai keriting, potong-potong
  • 5 buah cabai rawit merah, masing-masing potong dua
  • 1 buah tomat ukuran besar, potong dadu
  • 4 butir bawang merah, potong-potong
  • 3 siung bawang putih, potong-potong
  • 1/2 sdt terasi yang sudah dibakar atau digoreng
  • 2 buah kemiri, potong-potong
  • Garam secukupnya
  • Gula merah secukupnya
  • Kaldu bubuk secukupnya (saya menggunakan yang tanpa msg)

Cara membuat:

  1. Tiriskan terong, lalu goreng atau panggang dengan sedikit minyak di wajan teflon, bolak-balik hingga matang. Selanjutnya angkat dan tiriskan, sisihkan.
  2. Goreng semua cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, dan kemiri dengan minyak goreng secukupnya dan api kecil saja hingga agak lunak. Lalu angkat dan tuang dalam uleg-an.
  3. Uleg hingga halus bersama terasi, beri garam dan gula merah secukupnya, beri penyedap bila perlu. Cicipi dan koreksi rasanya, bila rasanya sudah pas, letakkan terongnya di situ lalu dipenyet dengan sambal. Sajikan hangat.
Mudah dan cepat bukan membuat terong penyet dengan sambel Lamongan? Selamat mencoba … IN
Catatan:
  • Jika malas menguleg, bisa juga semua bahan sambal yang telah digoreng diblender sebentar. Tak perlu menambahkan air karena biasanya masih ada bekas minyak gorengnya dan bahannya sudah lembek.
  • Kalau membuat sambelnya untuk lebih dari sekali makan, setelah diblender hingga cukup halus sebaiknya dimasak kembali dengan api kecil hingga matang dan berminyak. Dengan begitu sambelnya tidak mudah basi.

Hai teman-teman...
Silahkan lihat video cara membuat terong penyet sambal lamongan yang enak  klik disini  

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

  JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM BERDAMPAK POSITIF       1.Facts (Peristiwa)              Kegiatan i...